• The Indonesian Iron & steel
    Industry Association
Member Area
  • Home
  • About
    • Visi & Misi
    • Sejarah
    • Organisasi
    • Program Utama
  • Member
  • Information
    • Berita
    • Presentasi
    • Publikasi
  • Event
    • Acara Mendatang
    • Acara Terdahulu
  • Advertising
  • Contact
  • Katalog Baja
  • Home
  • Berita
  • Kadin Indonesia Persiapkan MoU antar Asosiasi Terkait Sinergi Penggunaan Produk Dalam Negeri
IBF Event 07 November 2022

Kadin Indonesia Persiapkan MoU antar Asosiasi Terkait Sinergi Penggunaan Produk Dalam Negeri

Keterangan Foto:                                                                                                                         

Duduk kiri-kanan: Nurwiah (Bendahara Umum DPP Gapeksindo), Sita Evita Dewi (Iperindo), Mega Octarini (Bendahara dan  Sekretariat, IBF 2022).                                                       

Berdiri kiri-kanan: Bagus Maulana Yunus (Ketua Bidang Koordinator Pemerintahan dan Stakeholder Terkait, IBF 2022), Ilham Arief Gautama (Ketua Bidang Koordinator Hubungan Asosiasi, Panitia IBF 2022), Bimakarsa Wijaya (Ketua Bidang Pelaksana Acara, IBF 2022), Yerry Idroes (Senior Advisor IISIA), Widodo Setiadharmaji (Direktur Eksekutif IISIA), Achmad Widjaya (Ketua Komite Asosiasi Kadin Indonesia), Sutoyo Hutagalung (Sekjen Aspeknas), Frans Buce Pangaribuan ( Ketua Komite Asosiasi Kadin Indonesia), Dhira Nandana (Ketua umum Gapenri), Ihsan (Executive Director Iperindo), Hilman Risan (Sekretaris Umum Iperindo).

 

IBF 2022

Kadin Indonesia Persiapkan MoU antar Asosiasi Terkait Sinergi Penggunaan Produk Dalam Negeri

Sumber: IISIA

Jakarta, (04/11/2022). Bertempat di Ruang Mochtar Riady, Menara Kadin Indonesia Lantai 29, Kadin Indonesia menyelenggarakan rapat penyusunan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU) antar asosiasi anggota Kadin Indonesia terkait sinergi penggunaan produk nasional, khususnya dalam ekosistem Industri Baja Nasional. Rapat ini dipimpin oleh Achmad Widjaja selaku Ketua Komite Asosiasi Kadin Indonesia dan dihadiri oleh perwakilan The Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional (Aspeknas), Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapenri), Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo)  dan Realestat Indonesia (REI) . 

Dalam pembukaannya, Achmad Wijaya menyampaikan bahwa Kadin Indonesia mendukung sekaligus menjadi penyelenggara bersama kegiatan IISIA Business Forum (IBF) 2022 yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-3 Desember 2022 di Grand City Convention & Exhibition, Surabaya. Kadin Indonesia mengharapkan agar kerja sama antar asosiasi dapat terjalin untuk meningkatkan kerja sama dan sinergi penggunaan produk dalam negeri pada proyek-proyek nasional. Salah satu langkah awal dalam meningkatkan kerja sama tersebut adalah melalui penyusunan MoU untuk mendukung dan mencari solusi permasalahan yang terjadi pada industri hilir. Kadin Indonesia juga mendukung penyelesaian permasalahan yang terkait dengan kebijakan pemerintah dan kendala transaksi bisnis yang dihadapi oleh anggota asosiasi dalam lingkungan Kadin. 

Direktur Eksekutif IISIA, Widodo Setiadharmaji, menyampaikan penjelasan bahwa IBF 2022 dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memaksimalkan produk nasional, khususnya di sektor industri baja. Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 4 di dunia pada tahun 2050 sehingga membutuhkan pembangunan infrastruktur, industri manufaktur dan transportasi, termasuk industri kendaraan listrik, yang membutuhkan kebutuhan baja sangat besar hingga lebih dari 100 juta ton. Di sisi lain, penggunaan baja nasional belum maksimal, dengan utilisasi kurang dari 60%, karena masih tingginya impor baja. IISIA melihat bahwa salah satu upaya untuk dapat meningkatkan penggunaan produk baja nasional adalah melakukan kerja sama dan sinergi dengan asosiasi industri pengguna baja nasional sehingga kebutuhan produk baja dari anggota asosiasi yang menggunakan produk baja dapat dipenuhi. Selain itu, kerja sama yang akan dilakukan dimaksudkan untuk  mengidentifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi serta bersama Kadin Indonesia mendapatkan solusi, baik yang terkait dengan kebijakan dan regulasi pemerintah maupun kepastian pasokan.

Dalam pertemuan tersebut didiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh asosiasi industri pengguna baja nasional. Hilman Risan, Sekretaris Umum Iperindo, menyampaikan bahwa kendala yang dihadapi adalah pasokan baja yang kompetitif, mengingat saat ini galangan kapal nasional non-Batam tidak dapat bersaing dengan galangan kapal Batam yang mendapatkan pasokan harga baja yang kompetitif. Selain itu. diperlukan dukungan kebijakan pemerintah yang tepat agar industri galangan kapal dapat tumbuh dan berkembang. Selanjutnya, Sutoyo Hutagalung, Sekjen Aspeknas, menyampaikan bahwa kendala yang dihadapi anggota Aspeknas adalah kepastian pasokan dan harga material baja yang kompetitif. Anggota Aspeknas juga menghadapi kesulitan dengan banyaknya pengujian yang harus dilakukan. Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Gapenri, Dhira Nandana, menyampaikan bahwa karakteristik proyek EPC adalah ketidakpastian jadwal proyek sehingga sering kali menyulitkan dalam pemenuhan kebutuhan baja jika hanya bersumber dari produsen dalam negeri. Untuk memenuhi kebutuhan proyek tersebut, kadang kala masih diperlukan produk baja impor. Selain itu, Dhira juga menyampaikan bahwa perhitungan TKDN belum mempertimbangkan aspek penggunaan material dalam negeri sehingga belum ada insentif secara riil atas penggunaan material produk dalam negeri. Dalam rapat tersebut, Nurwiah, Bendahara Umum DPP Gapeksindo, menyampaikan harapan agar MoU bisa dilaksanakan secara efektif dan tidak hanya sekedar menjadi MoU tanpa tindak lanjut. Selanjutnya, Frans Buce Pangaribuan, Ketua Komite Tetap Bidang Keanggotaan dan Sertifikasi Asosiasi Luar Biasa Kadin Indonesia, menyampaikan bahwa Ketua Umum DPP REI, Totok Lusida, secara prinsip siap mendukung MoU yang akan dilakukan dengan IISIA.

Terkait dengan hal-hal tersebut, Widodo menyampaikan bahwa terdapat permasalahan terkait kebijakan dan komunikasi transaksi bisnis yang perlu diselesaikan. Permasalahan di Batam salah satunya bersumber pada penerapan PP No. 41/2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang menetapkan pembebasan pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD), bea masuk imbalan (BMI), bea masuk tindakan pengamanan (BMTP), dan bea masuk pembalasan (BMP) sehingga produk baja dumping bebas masuk ke Batam. Terkait pasokan dan harga, IISIA mengusulkan agar dapat dilakukan komunikasi yang lebih intensif sehingga dapat disusun mekanisme transaksi yang menguntungkan anggota asosiasi pengguna baja dan anggota IISIA selaku pemasok produk baja. Selanjutnya, Yerry Idroes, Senior Advisor IISIA, menyampaikan bahwa diperlukan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk baja dalam negeri dengan meningkatkan daya saing industri. Tanpa dukungan kebijakan yang tepat maka daya saing industri baja dan industri nasional akan sulit dicapai.

Berdasarkan diskusi yang dilakukan, Achmad Wijaya menyampaikan bahwa Kadin Indonesia akan mendorong kebijakan pemerintah yang dibutuhkan dalam meningkatkan daya saing industri baja nasional dan meminta agar disusun matrik potensi kerja sama dan kendala yang dihadapi industri pemasok dan pengguna baja sebagai dasar penyusunan MoU.

Selanjutnya, Ketua Bidang Koordinator Pemerintahan dan Stakeholder Terkait – Panitia IBF 2022, Bagus Maulana Yunus, menyampaikan penjelasan terkait kerangka MoU. Secara prinsip, ruang lingkup MoU adalah kerja sama Peningkatan Penggunaan Produk Besi/Baja Dalam Negeri untuk Perusahaan Jasa Konstruksi dan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia. MoU tersebut dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah terkait Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Substitusi Impor, Meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), penggunaan produk baja dalam negeri sesuai standar yang berlaku, dan memperkuat kerja sama antar asosiasi di bawah naungan Kadin Indonesia. Setelah melakukan pembahasan, disepakati akan ditambahkan klausul bahwa tujuan MoU adalah untuk meningkatkan daya saing industri nasional.

Di penghujung pertemuan, Frans Buce Pangaribuan mengusulkan agar dilakukan pembahasan final terkait MoU setelah masing-masing asosiasi melakukan diskusi internal yang disetujui oleh seluruh peserta rapat. Sebagai penutup rapat, Achmad Wijaya menyampaikan bahwa MoU yang disusun penting untuk dilakukan sebagai langkah kerja sama untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Selain itu, Achmad juga berharap agar MoU ini menjadi dasar untuk kerja sama dalam penyusunan usulan kebijakan yang lebih baik yang akan diperjuangkan melalui Kadin Indonesia.

***

Datang dan saksikan pameran industri baja nasional terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh The Indonesia Iron and Steel Industri Association (IISIA) dan Kadin Indonesia - IISIA Business Forum (IBF) 2022 bertempat di Grand City Convention & Exhibition, Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 1-3 Desember 2022. Informasi lebih lanjut kunjungi: https://ibf.iisia.or.id 

 

 

 

 

Back
Archive
Archive
  • Show All
  • 2024
  • 2023
  • 2022
  • 2021
  • 2020
  • 2025
Category
  • Market
  • Environment
  • Policies
  • Technology
  • Investment
  • News Update
  • Event
background-img
Membership Only
Halaman ini hanya dapat diakses oleh anggota. Silakan hubungi admin untuk mendapatkan akses atau login untuk membaca selengkapnya.

Sudah menjadi member ? Masuk :{link} disini

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA)

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) adalah organisasi industri besi dan baja yang berupakan peleburan dari beberapa asosiasi besi dan baja dari hulu ke hilir dan setelah diresmikan pada tahun 2009.

Member Of
Quick Links
  • Sejarah IISIA
  • Sponsor
  • Acara Mendatang
  • Berita
  • Anggota
  • Kontak
  • Katalog Baja
  • Monitoring Ex-Im
Our Partners
  • SEASI
  • KADIN Indonesia
  • IPERINDO
  • REI
  • GAPEKSINDO
  • INKINDO
  • ASPEKNAS
IISIA News
Our Office
  • Gedung Krakatau Steel Lt 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 54 Jakarta Selatan 12950
  • 0811-8806-3300 (Whatsapp)
  • info@iisia.or.id, ironsteel.iisia@yahoo.co.id
2008 - 2025, All Rights Reserved.